Mengapa di era sekarang ini,
cerita-cerita hantu tetap laku? Pertama-tama dapat
dilihat dari bentuk ataupun sistem kepercayaan yang dianut oleh masyarakat di
nusantara pada masa-masa awal. Pada masa sebelum datangnya agama Hindu ataupun
Budha, kepercayaan masyarakat nusantara pada waktu itu adalah animisme dan
dinamisme. Hal ini menjadi dasar terbentuknya pandangan-pandangan awal mengenai
kepercayaan bangsa Indonesia terhadap hal-hal yang berbau magis ataupun hal-hal
gaib. Kepercayaan itu bahkan sudah ditanamkan sejak kecil melalui cerita-cerita
tradisional. Memang kebanyakan kepercayaan seperti itu masih kental di
daerah-daerah yang lebih tradisional. Tetapi, tidak terkecuali daerah-daerah
perkotaan yang meskipun sudah mengenal teknologi-teknologi canggih untuk tetap
mempercayai hal-hal mistis dan gaib.
Kepercayaan terhadap hal-hal mistis
memang sudah melekat dalam diri rakyat Indonesia. Jika dilihat, kepercayaan
terhadap hal-hal semacam ini tampak pada eropa pada masa-masa awal sebelum
masuknya pengaruh kristen dimana Eropa masih menganut kepercayaan terhadap
hal-hal mistis. Namun setelah masuknya pengaruh gereja dan kemudian berkembang
lagi menjadi Renaissance, kepercayaan itu semakin memudar dan digantikan oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan kristen yang menutup rapat
kepercayaan-kepercayaan lama. Hal itu bahkan sudah hampir hilang dalam
masyarakat Eropa yang sekarang meskipun tetap masih ada masyarakat minoritas
yang masih mempercayai hal tersebut.
Jika
dihubungkan konteks media menjadi penyebab masih melekatnya kepercayaan
masyarakat sekarang dengan hal-hal yang memang di luar akal sehat. Dibuktikan
dengan banyaknya acara maupun film-film yang menampilkan sosok hantu sebagai
inti dari cerita. Cerita-cerita hantu menjadi bisnis yang menguntungkan bagi
para produsen film. Media berusaha menggambarkan bahwa hantu-hantu menjadi
salah satu unsur yang selalu mendampingi hidup manusia. Pengaruh media yang
cukup luas dalam penanaman ide-ide mengenai cerita hantu ataupun hal-hal gaib yang
menyebabkan masyarakat perkotaan masih percaya meskipun hidup di masa yang
sekarang dimana teknologi sudah berkembang sangat cepat.
0 Komentar